Belajar Sejarah Mataram, jangan mau di plokotho

0




Agar sedulur-sedulur nda perlu tanya-tanya dan penasaran lagi, rumitnya intrik politik trah mataram islam. Haru, pilu, tragis...

Hasil riset dijelaskan dengan enak, cetho, gamblang.

*"Crito pecah seduluran goro-goro kuoso lan warisan"*


Sejak jaman dulu memang sudah banyak penghianatan, perang saudara, pemberontakan, perebutan kekuasaan.

Rakus dan cinta dunia memang bisa sampai segitunya...

Demak - Pajang - Mataram sumber masalahnya hampir sama ...

Maka pentingnya kita merasa butuh bersatu, karena kita memang berbeda-beda, sedang lawan siap menerkam.


Mari kita belajar, layak meneladani para pahlawan yang punya prinsip teguh pendirian, mau berjuang melawan Belanda:

  • Sultan Agung
  • Sunan Kuning
  • Pangeran Diponegoro
  • Sultan HB II
  • Sultan HB IX
  • Pakubuono IV
  • Pakubuono VI
  • Pakubuono X


Juga belajar ikhlas legowo tak harus jadi raja untuk mulia:

  • Pangeran Benowo
  • Kyai Nur Iman Mlangi

 

Bukan selainnya yang mayoritas jadi londo ireng oportunis yang mau cari amannya sendiri, terutama Legiun Mangkunegaran Solo, pasukan pengkhianat yang mau jadi tentara elit Belanda dan Inggris. Noda sejarah yang memalukan untuk disorot di buku sejarah bangku sekolah.


Devide de impera VOC memang mantap!

VOC dapat upah atas pinjaman pasukan untuk perang antar sodara.

Hutang adalah sumber jebakan apalagi kalau hutangnya besar, terbukti tanah jawa dari Priangan, pantura, sampai timur Jawa jatuh ke VOC, semua akhirnya habis ke tangan belanda!


Teknik ini juga sering dipakai elit politisi zaman sekarang, terbukti jos!

Indonesia penuh konflik dan kepentingan kekuasaan.


Ingat ternyata leluhur kita ternyata banyak yang bodoh haus kekuasaan mengorbankan tanah, budaya, dan mengorbankan rakyatnya dengan pajak tinggi sana-sini untuk melunasi hutang sedang mereka sibuk mempertahankan tahta, "apakah masih sama dengan sekarang?".


Semoga hal yang rusak bisa kita perbaiki, agar kita dan anak cucu bisa belajar.

Tak perlu menyalahkan VOC/penjajah/siapapun, salahkan diri kita yang mau jadi tumbal, mau saja diakali jadi bola ditendang kesana-kemari hanya gara-gara tidak mau kompak bersatu, seneng ribut sendiri nda produktif berkemajuan.


"Wong cilik awet mbiyen mung di plokotho, diperalat oligarki gombal mukiyo"

Semoga kita semua sadar,

Mari bangun maju bersama

Kita bersua karena takdir

Berikan oleh-oleh terbaik selagi hidup


Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)
wa
wa