5 Langkah Jadi Pribadi yang Lebih Bermanfaat

0

 


خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain"

(HR. Ath-Thabari dalam al-Mu'jam al-Awsath VI/58. Syaikh al-Albani menyatakan hasan dalam ash-Shahihah no. 426.)

Langkah #1: Jadi Pribadi yang Bermanfaat Adalah Kemauan

Kuncinya adalah niat, kemauan kita memberikan manfaat pada orang lain. Jika kita punya harta kita bisa memberi manfaat pada orang lain dengan harta. Jika kita punya ilmu kita bisa memberikan manfaat ilmu. Jika kita punya tenaga kita bisa memberikan manfaat tenaga kita pada orang lain.
Ini adalah langkah awal, kita harus mau membentuk kebiasaan untuk mudah memberikan manfaat pada orang lain, bagaimana pun kondisi kita. Jangan malah cari-cari cara mendapatkan manfaat dari orang lain atau bahkan memanfaatkan orang lain.
Bagaimana pun kondisi kita jika kita mau, kita bisa memberikan manfaat pada orang lain. Belajar jadi tangan diatas!...

Langkah #2: Take Action Now

Apa yang bisa kita lakukan sekarang untuk memberi manfaat dan mendoakan orang lain, jauh lebih memberikan manfaat pada teman dan saudara kita daripada sekedar update status.
Lihat lingkungan sekitar kita, apa yang bisa kita bantu?
Adakah yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki rumah, lingkungan RT, atau tempat kerja kita?
Akan banyak yang bisa kita lakukan untuk bisa memberi manfaat pada orang lain.

Langkah #3: Biasakan Memberi Jadi Gaya Hidup

Jika memberikan manfaat kepada orang sudah jadi kebiasaan kita, maka kita sudah mulai menjadi pribadi yang bermanfaat.
Membentuk kepribadian, bukan sekedar sebatas melakukan.
Sebuah tindakan nyata akan menjadi akhlaq saat kita sudah biasa melakukan tanpa perlu banyak berpikir. 

Langkah #4: Tingkatkan Manfaat Diri kita

Kita ditantang untuk jadi juara dalam kebaikan, jadi pribadi yang paling memberikan manfaat pada orang lain.
Caranya kita harus terus meningkatkan kuantitas kebaikan kita. lebih sering dan lebih banyak. Dan meningkatkan kualitas kebaikan dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan hingga manfaat yang kita berikan lebih berdampak luas.

Langkah #5: Raih Manfaatnya Untuk kita Juga

أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِكُمْ؟ قَالُوا: نَعَمْ يَا رَسُولَ اللهِ. قَالَ: خِيَارُكُمْ أَطْوَلُكُمْ أَعْمَارًا، وَأَحْسَنُكُمْ أَعْمَالًا

Maukah aku tunjukkan manusia terbaik di antara kalian? Mereka menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Manusia terbaik di antara kamu adalah yang paling panjang usianya dan semakin baik amalnya.” (HR. Ahmad No. 7212, dari Abu Hurairah radhiyallau ‘anhu. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih lighairih. Al Hakim, Al Mustadrak no. 1255.)

Bukan berharap dari orang yang kita berikan manfaat, namun menghindar dari semua penghapus pahala amal, ketidak-ikhlasan atau riya’.
Belajar ikhlas adalah kunci diterimanya amal, hanya amal yang diterima Allah yang akan memberikan manfaat pada kita di dunia dan akhirat.
Niatkan apa yang kita lakukan hanya karena Allah bukan karena ingin disebut (mendapat pujian). Penyakit riya sungguh tak terlihat, samar, namun sangat menghancurkan, hati-hati!...
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah-pun, ia akan mendapatkan balasannya  ( QS. Al Zalzalah:7 )


inspirasi: https://rt00702neroktog.blogspot.com/2015/06/5-langkah-menjadi-pribadi-yang.html

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)
wa
wa